Seharusnya, aku
mengirimkan surat ini tanggal 3 februari kemarin.
Pagi itu, aku
membuka akun facebook ku, dan aku melihat ada notifikasi. Saat ku buka,
ternyata itu adalah peringatan bahwa hari itu, 3 februari adalah hari
ulangtahun salah satu sahabat ku, ovinda runika.
Ahh, kenapa aku
bisa lupa.
Teruntuk sahabat
yang kini hidup dalam kenangan.
Ovinda runika,
atau biasa di panggil Ocha.
Hai cha, selamat
ulangtahun.
Seharusnya, jika kau masih disini, ini adalah hari bahagiamu, akan
kubelikan kue sederhana dan sepasang lilin dengan angka 22. Dan aku akan
menyuruhmu untuk berdoa terlebih dahulu sebelum meniupnya.
Tapi, sayangnya
itu tak bisa aku lakukan, aku hanya bisa menghayalkan nya.
Yang bisa ku
lakukan hanya memasang foto berdua dengan mu yang di ambil melalui handphone mu
dan kamu kirimkan saat kamu kangen sama aku. Iya, waktu itu kamu bilang bahwa
kamu merindukanku karena hubungan persahabatan kita sedang tidak baik.
Aku hanya memakai
foto kita sebagai display picture akun BBM ku dan menuliskan ucapan seolah kamu
masih bisa membaca nya.
Tidak terasa ya
cha, desember tahun kemarin, genap 3 tahun kamu pergi.
Dan hal yang
paling membuat aku menyesali semuanya adalah karena kamu pergi saat hubungan
persahabatan kita sedang tidak baik karena ulahku.
Maaf ya cha.
Sungguh, sesal
itu masih terasa hingga saat ini.
Padahal aku tahu
cha, waktu itu kamu benar-benar Cuma butuh seorang teman untuk berbagi, tapi
aku dengan bodohnya malah memilih menghindarimu.
Cha, bagaimana kehidupan
disana ? kenapa kamu tak pernah mau mampir ke mimpiku, sedangkan beberapa teman-teman
yang lain pernah kau singgahi mimpi mereka. Masih marahkah kamu sama aku ?
Cha, mungkin
disana kamu tak perlu merasakan sakit akibat penyakitmu itu lagi. Mungkin kamu
disana bisa dengan bebas memakan apapun makanan yang kau suka, yang setelah
kamu di vonis mengidap penyakit itu, tak bisa kamu nikmati lagi. Mungkin kamu
disana tidak perlu menangis lagi karena dikhianati oleh orang-orang yang kamu
cintai.
Aku yakin, kamu
sekarang sudah bahagia, mendapat tempat terindah di sisiNya.
Sekali lagi,
selamat ulangtahun sahabatku, walau ragamu sudah tak ada, tapi kamu akan selalu
hidup di dalam kenangan ku.