Selasa, 30 Juni 2015

Cuap-cuap galau Part 2

Satu lagi malam yang harus ku lewati bersama rindu yg terpendam.

Tuan,aku terkadang membisikkan kata-kata rindu saat melihat mu, tidakkah kau mendengarnya?

Satu lagi tuan, satu lagi malam yang harus ku lewati bersama tumpukan rindu yang terus meninggi untukmu.

Tuan, hari ini aku melihatmu, dan aku mendapati senyuman terukir di wajahmu, apakah ada yang membuatmu bahagia hari ini, tuan?
Ah, asal kau tahu, aku selalu mendoakanmu agar selalu bahagia.

Tuan, aku tau senyuman itu bukan untukku ataupun tercipta karena diriku. Tapi taukah kau tuan, dengan melihat kau tersenyum saja, aku ikut merasa gembira.
Ah, aku terkadang memang selebai itu.
Tapi, percayalah dalam cinta tak ada kata lebai.

Tuan, hari ini aku memberanikan diri untuk mengirimkan mu pesan singkat, dan terimakasih kau masih berkenan membalasnya, walaupun seadanya.

Tuan, jika kau sadar, ketika aku sudah mengirimkan mu pesan singkat, itu artinya aku benar-benar sedang merindukanmu, kau sedang benar-benar menguasai pikiranku.
Saat itu, aku hanya ingin mengobrol dengan mu, tuan.
Hal yang biasa kita lakukan setiap malam,dulu.

Tuan, bagaimana mungkin kau bisa mengatakan bahwa urusan kita sudah selesai?
Selesai sampai mana, tuan?
Ingatkah terakhir kali apa yang kau ucapkan padaku?
Jika kau lupa, dengan senang hati akan aku ingatkan.

Tuan, jika lewat pesan kau tidak bisa diajak bicara, aku akan menemui mu di ruang kerja mu, tuan.
Aku tidak ingin urusan ini semakin tidak jelas.
Kau tau pasti apa yang aku maksudkan.
Kau tau pasti apa yang aku inginkan.

Selamat malam tuan ku tersayang.

Sabtu, 27 Juni 2015

Selamat ulangtahun (sayang)

Anggap saja hari ini tanggal 10 juni.
Karena pada tanggal itu, harusnya aku menuliskan tentang mu, tuan.

Hari ini, adalah tanggal kelahiran tuan ku tersayang.

Selamat ulangtahun, tuan.

Selamat ulangtahun, sayang.

Kue kecil dengan lilin dua angka yang ku bawa ini bukan lah sesuatu yang aku impikan.
Yang ku impikan adalah, membawa kue berukuran besar dan cantik.
Dengan aku yang memakai topi kerucut di kepala ku serta kado besar di tangan ku yang lain.
Tapi, malah kue kecil berukuran tidak lebih dari 20x20cm, berwarna cokelat dengan toping keju dan kacang almond di atas nya yang ku bawa ke hadapan mu. Dan tidak lupa, lilin dengan angka 2 dan 9 di atasnya yang dengan susah payah aku tancapkan tapi tetap tak mau berdiri tegap, bahkan sempat jatuh beberapa kali dan mengenai baju ku.

Aku senang sekali bisa menyanyikan lagu selamat ulangtahun untuk mu secara langsung.
Berbeda dengan tahun kemarin, aku hanya menyanyikan nya lewat voice note yang aku kirimkan lewat messenger.

Selamat ulangtahun, tuan.
Walau kejutan ini tak kau harapkan, tapi setidaknya aku mohon hargai usaha ku untuk terlihat hadir di hari-hari spesial mu.

Tuan, umur mu sudah 29th.
Aku hanya ingin mendoakan mu.
Semoga kau selalu bahagia, sayang.
Dan jika tuhan mengizinkan, aku ingin menjadi bagian dari bahagia itu.
Aamiin.

Selamat ulangtahun kami ucapkan
Selamat panjang umur kita kan doakan
Selamat sejahtera sehat sentosa
Selamat panjang umur dan bahagia.

*semoga ini bukan ulangtahun pertama dan terakhirmu yang aku rayakan*
(doa wanita yang begitu menyayangimu)
I love you, tuan ku sayang.


Cuap-cuap galau

Bahkan sampai saat ini, saat sudah dini hari seperti ini pun, aku masih memikirkan dimana letak salah ku sama kamu.
Kesalahan macam apa yang telah aku perbuat hingga kamu sama sekali tidak mau kembali. Bahkan saat aku rela bersujud dihadapan mu, kamu tetap memilih berkeras hati menolak.

Oh, tuhan.

Cinta macam apa ini?

Kenapa selalu aku yang berada di posisi tidak mengenakkan seperti ini.

Aku tidak pernah merasakan rasanya begitu disayang oleh seseorang.
Selalu saja aku yang lebih sayang sama orang itu.
Selalu saja aku yang lebih banyak berkorban untuk mereka.

Kenapa aku termasuk pengecualian, tuhan?

Apa yang terselip dihatimu tuan, begitu kuat mempertahankan kekerasan kepala mu untuk kembali?

Aku bahkan memperbolehkan mu memiliki lebih dari satu kekasih selain aku jika kau mau.

Sebegitu bodoh nya aku karena cinta.
Tapi, sudah sebegitu bodohpun aku bahkan tak mendapatkan apa-apa?

Dimana letak sesuatu yang disebut adil itu?

Aku hanya memiliki impian sederhana, yang bahkan mungkin impian ku ini terlampau biasa dan dimiliki banyak orang.
Aku hanya ingin memiliki pasangan yang aku cintai dan mencintaiku.
Itu saja.
Sebegitu susahkan itu terwujud?
Ahh,, aku tidak mengerti, benar-benar tidak mengerti dengan semua ini.