Senin, 03 Agustus 2015

Cuap-cuap galau part 3

Adakah manusia yang memang dirancang untuk selalu terluka, tuhan?

Aku pernah membaca sebuah buku, di antara banyak kalimat yang ditulis, terdapat satu kalimat yang mungkin jawaban dari pertanyaan ku sendiri.
"manusia dirancang untuk terluka" - Supernova

Jika memang manusia dirancang untuk terluka, pada bagian mana aku akan menjadi manusia lainnya. Yang aku lihat, manusia disekitarku sedikit sekali yang selalu terluka seperti ku.
Apa mungkin mereka yang terlalu pintar menyembunyikan luka atau aku yang terlalu bodoh karena ditipu mereka?

Tuhan, kali ini aku membahas mengenai terluka dalam hal menjalin sebuah hubungan.
Sudah berapa kali aku menanyakan
"kenapa aku termasuk pengecualian? "
Sudah begitu banyakkah orang-orang yang aku sakiti. Uhm, coba ku ingat.
Rasanya, kenapa lebih banyak orang yang menyakiti ku daripada orang yang aku sakiti.
Apakah aku salah, tuhan?

Maaf, mungkin perhitungan ku berbeda, aku hanya menghitung dari sisi ku.

Tuhan, jangan tutup telinga mu untuk doa ku.

Aku juga ingin mendapatkan dan merasakan kebahagiaan dengan menjalani sebuah hubungan dengan lawan jenis ku.

Semakin hari, rasanya umur ku semakin tua, dan ada beberapa hal yang kurasakan sudah tidak pas lagi bila ku jalani.
Aku mungkin sudah terlalu lelah dengan siklus

Kenalan➡PDKT➡Jadian➡Putus➡musuhan

Rasanya umurku sudah bukan lagi untuk bermain-main dan berputar dalam lingkaran siklus tersebut.